Langsung ke konten utama

Handy Manny (TV Series)

MNC TV (Setiap hari 06.00 WIB)
Disney Junior (Indovision, Ch. 43), (Telkomvision, Ch. 203), (Aora, Ch. 32)
Rekomendasi usia: 4-8 tahun




"Hola, Handy Manny Repair Shop... you break it... we fix it!"

Let's meet Manny and his tools... yes! Manny Garcia is a handy man. 
Apa yang membedakan Manny dengan tukang pada umumnya?
1. His tools can talk! (literally!)
2. He speaks bilingual (Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol), bahkan bila Anda menyaksikan versi dubbing MNC TV. Maka yang Anda temukan adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Spanyol.
3. He's a good friends. Hal ini agak melepaskan pandangan kita dari sosok para tukang yang selalu dianggap sebagai buruh, yang kasar dan tidak terlalu berpendidikan. Manny knows a lot... about everything, dan tidak congkak untuk membagi pengetahuannya, serta ringan tangan. That's why the whole city loves him. 
4. He can sing :) and plays guitar... bahkan penyanyi yang cukup baik, hingga kerap diminta mendampingi musus ternama di kotanya.
5. Dan lebih dari semua itu, Manny sangat rendah hati, ringan tangan, dan sopan.

Lets meet the tools...

Felipe (obeng kembang) -- yang selalu merasa bahwa dirinya paling penting; Turner (obeng) -- selalu bertingkah sarkastik; Pat (palu) --  yang ceroboh; si pandai, Dusty (gergaji); Squeeze (tang) yang ringan tangan, si akurat Stretch (pita pengukur); Rusty si kunci inggris; alat Manny yang paling muda, Flicker (senter).


Bersama Manny, anak-anak belajar untuk memahami secara sederhana alat pertukangan dan fungsinya, serta memperbaiki beberapa hal kecil (problem solving). Selain itu, dalam setiap kunjungannya, Manny dan alat-alatnya juga mengajak untuk memahami perilaku baik tertentu yang laik ditiru... semua dengan cara yang sangat mudah dipahami.

Setting kota kecil ber-dwi bahasa (Inggris-Spanish) yang biasanya ditemukan di Arizona, mengajak kita untuk mempelajari beberapa kebiasaan dan budaya Spanyol yang berbaur dengan budaya Amerika.

Apa lagi ya?

Oh ya, KERJA SAMA! Manny selalu menekankan pada alat-alatnya bahwa setiap pekerjaan akan mudah dan selesai dengan baik apabila mereka bekerja sama.

Semua hal tentang Manny dan alatnya akan memberikan apa yang Anda dan anak Anda butuhkan dari sebuah acara TV. Muatan positif yang mudah dipahami dan diaplikasikan, dan kemasan menarik, lagu yang menarik, dan tentu saja dwi-bahasa!

Semoga hari Anda menyenangkan!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cloud Bread (TV series)

Sensor Tower Sebuah Rekomendasi: Ayo berkunjung ke dunia Hongbi dan Hongshi... belajar berbagai hal sederhana sambil makan Roti Awan. Beberapa saat yang lalu, saya berkesempatan menjadi bagian dari sebuah penelitian yang dilakukan kantor saya Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA-Kidia) dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA). Saya bertugas menganalisis program anak di Televisi Nasional Indonesia yang tayang pada tahun 2017 dan sebelumnya. Singkatnya sih, pekerjaan saya adalah nonton semua rekaman program TV anak sampai mau muntah, menganalisis, dan menentukan apakah muatannya memang laik atau tidak untuk anak. Sebenarnya sih ini memang pekerjaan saya di YPMA-Kidia. Hanya saja, yang biasanya saya melakukan ini sambil santai, kali ini saya diberi tenggang waktu yang luar biasa singkat. Itu sih sebenarnya yang bikin muntah... Eh , kenapa saya jadi curhat ya? But, thanks to this project.... I finaly meet Hongbi dan Hongshi, kakak beradik cil

"Digital Natives Vs Digital Immigrants Vs Digital Retards"

Apa sih Digital Native itu? Beberapa ilustrasi ini akan mempermudah Anda untuk memahaminya. Lucu ya... Putra/putri kita yang lahir di era digital/teknologi (tahun '90-an) secara alami memahami teknologi dalam diri mereka, mudah sekali terbiasa dengan segala alat berteknologi modern mulai TV hingga ponsel cerdas... adalah Digital Natives. Kita yang lahir di era CD, kaset, ponsel, TV tabung (tahun '70-'80an) adalah generasi Digital Immigrants, yang harus agak bekerja keras (berusaha membiasakan) dengan segala teknologi modern seperti komputer, smart TV, hingga smart phone. Orangtua kita yang lahir di era '40-'60an adalah Digital Retards dengan kata lain, seperti kata karakter di atas, satu-satunya teknologi yang dipahami hanyalah "pemanggang roti" ;p Cenderung enggan berurusan dengan komputer dan alat digital lainnya, dan hanya menggunakan handphone sebatas untuk bertelpon atau maksimal SMS. Ini ilustrasi lain yang membedakan Digit